Menu Tutup

Azan atau Adzan: Penulisan yang Benar dan Baku Menurut KBBI

Salah satu hal yang sering menimbulkan keraguan dalam penulisan bahasa Indonesia adalah penggunaan huruf d dalam kata-kata yang berasal dari bahasa Arab. Salah satu contoh yang sering ditemui adalah kata adzan atau azan, yang merupakan seruan untuk mengajak orang melakukan salat. Manakah penulisan yang benar dan baku menurut kbbi (Kamus Besar Bahasa Indonesia)?

Penulisan yang benar dan baku adalah azan

Menurut kbbi, penulisan yang benar dan baku adalah azan, tanpa huruf d. Bentuk tidak bakunya adalah adan, adhan, dan adzan. Hal ini dapat dilihat pada laman kbbi daring1. Berikut ini adalah kutipan dari kbbi:

azan n seruan untuk mengajak orang melakukan salat; bang: kedengaran – sayup-sayup sampai; muazin ialah orang yang mengumandangkan –; mengazankan /meng·a·zan·kan/ v menyerukan azan (mengajak salat atau menyalatkan orang mati)

Alasan penulisan azan tanpa huruf d

Penulisan azan tanpa huruf d didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tahun 2015, yang merupakan pedoman resmi dalam penulisan bahasa Indonesia. Dalam PUEBI, terdapat aturan tentang penyesuaian ejaan kata serapan dari bahasa asing, termasuk bahasa Arab. Berikut ini adalah aturan tersebut:

  1. Kata serapan dari bahasa asing ditulis sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
  2. Kata serapan dari bahasa asing yang berakhiran -a, -i, -u, -e, atau -o ditulis dengan akhiran -h jika diucapkan dengan napas terhembus.
  3. Kata serapan dari bahasa asing yang berakhiran -ah ditulis dengan akhiran -a jika diucapkan tanpa napas terhembus.
  4. Kata serapan dari bahasa asing yang berakhiran -eh ditulis dengan akhiran -e jika diucapkan tanpa napas terhembus.
  5. Kata serapan dari bahasa asing yang berakhiran konsonan rangkap ditulis dengan konsonan tunggal jika diucapkan dengan konsonan tunggal.

Dari aturan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata azan ditulis tanpa huruf d karena diucapkan dengan konsonan tunggal. Huruf d dalam kata adzan merupakan konsonan rangkap yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Contoh penggunaan kata azan

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata azan dalam kalimat:

  • Azan biasanya dilakukan dengan menggunakan alat pengeras suara.
  • Azan magrib menjadi momen yang paling ditunggu saat Bulan Ramadan datang.
  • Bagi pria muslim, sudah seharusnya datang ke masjid di awal waktu, sebelum azan Salat Jumat dikumandangkan.
  • Di Bulan Ramadan, azan subuh menjadi pertanda dimulainya puasa.
  • Orang tua untuk tidak lupa mengazani buah hatinya yang baru lahir ke dunia.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penulisan yang benar dan baku menurut kbbi adalah azan, tanpa huruf d. Penulisan ini didasarkan pada PUEBI tahun 2015, yang merupakan pedoman resmi dalam penulisan bahasa Indonesia. Penggunaan huruf d dalam kata adzan merupakan bentuk tidak baku yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Baca Juga: