Menu Tutup

Mengenal dan Mencintai Hadis

Hadis adalah salah satu sumber ajaran Islam yang sangat penting bagi umat Muslim. Hadis adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, ketetapan, atau persetujuan beliau. Hadis berfungsi sebagai penjelas, penafsir, penyempurna, dan pembaharu hukum-hukum yang ada dalam Al-Quran.

Namun, tidak semua hadis memiliki kualitas yang sama. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah hadis dapat dikatakan shahih atau sahih, yaitu:

  • Perawi hadis harus adil, jujur, dan berakhlak baik
  • Perawi hadis harus dhabit, yaitu memiliki daya ingat dan hafalan yang kuat
  • Sanad hadis harus muttashil, yaitu bersambung tanpa ada putus atau terputusnya
  • Hadis tidak boleh syadz, yaitu bertentangan dengan hadis lain yang lebih kuat
  • Hadis tidak boleh ma’lul, yaitu memiliki cacat atau kelemahan yang dapat merusak keshahihan hadis

Selain hadis shahih, ada juga jenis-jenis hadis lain seperti:

  • Hadis hasan, yaitu hadis yang hampir memenuhi syarat shahih, tetapi ada kekurangan pada perawi atau sanadnya
  • Hadis dhaif, yaitu hadis yang tidak memenuhi syarat shahih atau hasan, karena ada kelemahan pada perawi atau sanadnya
  • Hadis mawdu’, yaitu hadis palsu yang diada-adakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab

Untuk mengetahui keshahihan sebuah hadis, kita perlu mengkaji dan mempelajari ilmu hadis. Ilmu hadis adalah ilmu yang membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan hadis, seperti:

  • Ilmu rijal al-hadis, yaitu ilmu yang membahas tentang biografi dan kredibilitas para perawi hadis
  • Ilmu musthalah al-hadis, yaitu ilmu yang membahas tentang istilah-istilah dan definisi-definisi yang digunakan dalam hadis
  • Ilmu jarh wa ta’dil, yaitu ilmu yang membahas tentang kritik dan pujian terhadap para perawi hadis
  • Ilmu gharib al-hadis, yaitu ilmu yang membahas tentang kata-kata atau makna-makna yang asing atau sulit dipahami dalam hadis
  • Ilmu ‘ilm al-dirayah wa al-ma’ani, yaitu ilmu yang membahas tentang pemahaman dan penafsiran makna-makna dalam hadis

Ada banyak ulama yang berjasa dalam mengumpulkan dan menyebarkan hadis kepada umat Muslim. Di antara mereka adalah:

  • Imam al-Bukhari (194-256 H), ulama dari Bukhara (Uzbekistan) yang menyusun kitab Sahih al-Bukhari, salah satu kitab hadis shahih terbaik dan terlengkap
  • Imam Muslim (204-261 H), ulama dari Naisabur (Iran) yang menyusun kitab Sahih Muslim, kitab hadis shahih kedua setelah Sahih al-Bukhari
  • Imam Abu Dawud (202-275 H), ulama dari Sijistan (Iran) yang menyusun kitab Sunan Abu Dawud, salah satu kitab sunan (hadis-hadis hukum) terkenal
  • Imam Tirmidzi (209-279 H), ulama dari Tirmidz (Uzbekistan) yang menyusun kitab Jami’ al-Tirmidzi, salah satu kitab sunan terkenal
  • Imam an-Nasa’i (215-303 H), ulama dari Nasa (Palestina) yang menyusun kitab Sunan an-Nasa’i, salah satu kitab sunan terkenal
  • Imam Ibnu Majah (209-273 H), ulama dari Qazwin (Iran) yang menyusun kitab Sunan Ibnu Majah, salah satu kitab sunan terkenal
  • Imam Ahmad (164-241 H), ulama dari Baghdad (Irak) yang menyusun kitab Musnad Ahmad, salah satu kitab musnad (hadis-hadis berdasarkan nama sahabat) terbesar

Mengenal dan mencintai hadis adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Hadis adalah sumber kedua setelah Al-Quran yang memberikan petunjuk dan bimbingan bagi kita dalam menjalani kehidupan sebagai hamba Allah. Hadis juga menunjukkan kepada kita bagaimana akhlak, perilaku, dan cinta Nabi Muhammad SAW kepada Allah, sahabat, keluarga, dan umatnya.

Dalam hadis, kita dapat menemukan banyak pelajaran dan hikmah tentang cinta. Cinta dalam Islam tidak hanya terbatas pada cinta antara pasangan suami istri, tetapi juga mencakup cinta kepada Allah, Rasul, saudara seiman, orang tua, anak, dan makhluk ciptaan Allah. Berikut adalah beberapa contoh hadis tentang cinta yang dapat kita renungkan:

  • Hadis tentang cinta kepada Allah: “Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran: 31)
  • Hadis tentang cinta kepada Rasul: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR Bukhari dan Muslim)
  • Hadis tentang cinta kepada saudara seiman: “Tidaklah sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)
  • Hadis tentang cinta kepada orang tua: “Surga di bawah telapak kaki ibu.” (HR Ahmad)
  • Hadis tentang cinta kepada anak: “Barangsiapa yang tidak berkasih sayang kepada anak-anak kecil dan tidak menghormati orang-orang tua maka bukanlah termasuk golonganku.” (HR Tirmidzi)
  • Hadis tentang cinta kepada pasangan: “Dari Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Cintailah orang yang kamu cintai dengan kadar yang sewajarnya. Bisa jadi suatu saat dia menjadi orang yang kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci dengan kadar yang sewajarnya. Bisa jadi suatu saat dia menjadi orang yang kamu cintai.’” (HR Tirmidzi)

Sumber:
(1) 12 Hadis dan Ayat Alquran tentang Cinta, Luar Biasa Indah!. https://www.orami.co.id/magazine/ayat-alquran-tentang-cinta.
(2) 5 Hadits Tentang Cinta, Jenis-Jenis Hadits, dan Perawinya – Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/hadits-tentang-cinta/.
(3) Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri. https://islam.nu.or.id/post/read/72430/imam-al-ghazali-dan-pentingnya-mengenali-diri-sendiri.

Baca Juga: