Menu Tutup

Syekh Abdul Rauf Singkel: Ulama Besar Aceh yang Menyebarkan Islam di Nusantara

Syekh Abdul Rauf Singkel adalah salah satu ulama terkemuka dari Aceh yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatera dan Nusantara pada umumnya. Ia juga dikenal dengan gelar Teungku Syiah Kuala, yang berarti Syekh Ulama di Kuala. Ia lahir di Singkil, Aceh, sekitar tahun 1615 M dari ayah yang bernama Syekh Ali. Ia belajar agama Islam dari ayahnya sendiri dan dari ulama-ulama di Fansur dan Banda Aceh. Pada usia 27 tahun, ia berangkat ke tanah Arab untuk menunaikan ibadah haji dan belajar dari berbagai ulama di sana. Ia kembali ke Aceh pada usia 46 tahun dan mengajar serta mengembangkan tarekat Syattariyah yang diperolehnya dari gurunya, Syekh Ahmad al-Qusyasyi. Ia wafat di Kuala Aceh pada tahun 1693 M.

Pendidikan dan Perjalanan ke Tanah Arab

Syekh Abdul Rauf Singkel mendapatkan pendidikan pertamanya dari ayahnya, Syekh Ali, yang juga merupakan seorang ulama di Singkil. Ia kemudian melanjutkan belajarnya di Fansur dan Banda Aceh, dua kota penting di Aceh yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan pada masa itu. Di sana ia bertemu dengan ulama-ulama besar seperti Syekh Nuruddin al-Raniri dan Syekh Hamzah Fansuri.

Pada tahun 1642 M, ia berangkat ke tanah Arab untuk menunaikan ibadah haji dan belajar lebih dalam tentang agama Islam. Ia mengunjungi berbagai kota di sepanjang rute haji, seperti Doha, Yaman, Jeddah, Makkah, dan Madinah. Ia belajar dari ulama-ulama terkemuka di sana, seperti Syekh Ahmad al-Qusyasyi, Syekh Ibrahim al-Kurani, Syekh Muhammad al-Majdhub, dan Syekh Muhammad al-Baqir. Ia juga mempelajari berbagai ilmu seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf, bahasa Arab, sastra, matematika, astronomi, dan kedokteran.

Dakwah dan Pengembangan Tarekat Syattariyah

Setelah tinggal di tanah Arab selama 19 tahun, Syekh Abdul Rauf Singkel kembali ke Aceh pada tahun 1662 M. Ia menetap di Kuala Aceh dan membuka pesantren untuk mengajar ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya. Ia juga menyebarkan tarekat Syattariyah yang diperolehnya dari gurunya, Syekh Ahmad al-Qusyasyi. Tarekat ini merupakan salah satu cabang dari tarekat Qadiriyyah yang menekankan pada pengalaman batiniah dan kesempurnaan akhlak.

Syekh Abdul Rauf Singkel memiliki banyak murid yang berasal dari Aceh maupun dari wilayah Nusantara lainnya. Beberapa muridnya yang menjadi ulama terkenal adalah Syekh Burhanuddin Ulakan (dari Pariaman, Sumatra Barat), Syekh Nur Qodim Al Baharuddin (dari Semende Panjang/Sumatera Selatan), dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (dari Tasikmalaya, Jawa Barat). Melalui murid-muridnya ini, ajaran Syekh Abdul Rauf Singkel tersebar luas di Nusantara dan Asia Tenggara.

Karya-karya Ilmiah

Syekh Abdul Rauf Singkel adalah seorang ulama yang sangat produktif dan kreatif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah. Ia menulis berbagai kitab dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu yang membahas tentang berbagai bidang ilmu, seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf, sastra, dan sejarah. Beberapa kitabnya yang terkenal adalah:

– Tafsir Turjuman al-Mustafid: kitab tafsir Al-Qur’an yang pertama kali ditulis dalam bahasa Melayu. Kitab ini merupakan terjemahan dan penjelasan dari kitab tafsir Anwar at-Tanzil Wa Asrar at-Ta’wil karya Al-Baidhawi. Kitab ini diterbitkan di Istanbul pada tahun 1884 M.

– Tarjuman al-Mustafid: kitab hadis yang juga ditulis dalam bahasa Melayu. Kitab ini merupakan terjemahan dan penjelasan dari kitab hadis Bulugh al-Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani. Kitab ini diterbitkan di Singapura pada tahun 1890 M.

– Mir’at al-Tullab: kitab fiqih yang membahas tentang hukum-hukum syariat Islam. Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab dan mengikuti mazhab Syafi’i. Kitab ini diterbitkan di Singapura pada tahun 1892 M.

– Tarikh Salasilah Nabi Muhammad SAW dan Para Wali: kitab sejarah yang membahas tentang silsilah Nabi Muhammad SAW dan para wali Allah di Nusantara. Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu dan mengandung banyak informasi penting tentang sejarah Islam di Nusantara.

– Syarh al-Hikam: kitab tasawuf yang merupakan penjelasan dari kitab al-Hikam karya Ibnu Atha’illah al-Sakandari. Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab dan menguraikan makna-makna batiniah dari kata-kata hikmah yang terdapat dalam kitab aslinya.

Akhir Hayat

Syekh Abdul Rauf Singkel wafat pada tahun 1693 M di Kuala Aceh. Ia dimakamkan di desa Deah Raya di muara Krueng Aceh di Banda Aceh. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang menghormati jasanya dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

Sumber:
(1) Abdurrauf As Singkili – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrauf_As_Singkili.
(2) Abdurrauf al-Fansuri – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrauf_al-Fansuri.
(3) Biografi Abdurrauf Singkil – Ulama Besar Aceh – Pustaka dan Arsip …. https://pustakaarsip.kamparkab.go.id/artikel-detail/1150/biografi-abdurrauf-singkil–ulama-besar-aceh-.
(4) Profil Ulama › LADUNI.ID – Biografi Syekh Abdurrauf Singkil. https://www.laduni.id/post/read/64406/biografi-syekh-abdurrauf-singkil.
(5) Syaikh Abdul Rauf Singkel : Riwayat Hidup dan Karya-karyanya – An Nur. https://an-nur.ac.id/syaikh-abdul-rauf-singkel-riwayat-hidup-dan-karya-karyanya/.

Baca Juga: