Sahur adalah makanan yang dikonsumsi sebelum fajar oleh umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadan. Sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Namun, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk makan sahur? Apakah ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW tentang hal ini?
Dalam artikel ini, kita akan membahas waktu terbaik makan sahur menurut Rasulullah SAW dari sisi agama dan kesehatan. Kita juga akan mengetahui hikmah dan manfaat dari makan sahur sesuai dengan sunnah Nabi.
Waktu Terbaik Makan Sahur Menurut Rasulullah SAW
Dari sisi agama, waktu terbaik untuk makan sahur adalah di sepertiga malam hingga subuh. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad).
Maksud dari ‘mengakhirkan sahur’ itu ditafsirkan oleh Abu Bakar Al-Kalabazi dengan melaksanakan sahur pada sepertiga akhir malam. Berdasarkan hadist itu pula, ‘mengakhiri sahur’ tidak hanya dengan berhenti makan dan minum, namun juga mengakhirinya dengan ibadah seperti sholat, zikir, dan berdoa.
Waktu terbaik untuk sahur menurut Rasulullah SAW pun dijelaskan dalam buku Sifat Puasa Nabi dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan yang ditulis oleh dr Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. Dalam bukunya, waktu terbaik untuk makan sahur adalah ketika menjelang imsak. Makan sahur menjelang imsak juga termaktub dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari.
Dalam hadist itu, Zaid bin Tsabit mengaku bahwa ia pernah sahur dengan Rasulullah SAW dan ikut salat subuh berjamaah setelahnya. Rentang waktu dari selesai makan sahur dan shalat subuh Rasulullah SAW disebut Zaid tidaklah lama.
Anas ra dari Zaid bin Tsabit ra berkata, ” Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau shalat (subuh), kemudian aku bertanya, ‘Berapa lama antara azan dan sahur?’ Ia berkata, ’ (Lamanya) sekitar 50 ayat .” (HR. Bukhari IV/118, Muslim no. 1097).
Dari sisi kesehatan, waktu terbaik sahur yakni menjelang imsak juga disarankan oleh Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi PEMA IPB Prof. Hardiansyah. Makan sahur 1 sampai 2 jam sebelum imsak dinilai lebih efektif karena mempersingkat waktu puasa.
Namun, ketika makan sahur dengan waktu yang jauh dari imsak, tubuh akan mudah lemas, sakit kepala, dan gejala dehidrasi lainnya. Namun, tidak dianjurkan pula untuk sahur dengan rentang waktu yang terlalu dekat dengan imsak, karena makan sahur terburu-buru bisa mengganggu proses pencernaan.