Menu Tutup

Arsitektur Masjid di Indonesia

Masjid adalah bangunan tempat ibadah umat Islam yang memiliki peran penting dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia. Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 membawa pengaruh besar terhadap gaya arsitektur bangunan masjid di berbagai daerah. Arsitektur masjid di Indonesia menunjukkan keragaman dan kekayaan bentuk, fungsi, dan makna yang mencerminkan akulturasi budaya lokal, Islam, dan budaya asing.

Secara umum, arsitektur masjid di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua gaya utama, yaitu masjid berkubah dan masjid bermustaka¹. Masjid berkubah adalah masjid yang memiliki atap berbentuk kubah yang menjadi simbol arsitektur Islam sejak dibangunnya Qubbat A-Sakhrah atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem. Masjid bermustaka adalah masjid yang memiliki atap berbentuk tumpang atau limas yang bersusun dan ditutupi oleh kemuncak atau mustaka yang merupakan pengaruh dari arsitektur Hindu-Buddha.

Masjid berkubah baru muncul di Indonesia pada sekitar abad ke-19, sebagai hasil dari pengaruh Timur Tengah dan Eropa yang dibawa oleh para pedagang, ulama, dan penjajah. Contoh masjid berkubah pertama di Indonesia adalah Masjid Sultan di Riau yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Abdul Rahman (1833-1843)¹. Masjid berkubah biasanya memiliki bentuk geometris seperti lingkaran, persegi, atau segi delapan, dan dilengkapi dengan menara sebagai tempat adzan. Masjid berkubah juga sering menggunakan ornamen-ornamen seperti kaligrafi, ukiran, mozaik, dan geometri yang menunjukkan keindahan dan kemegahan Islam.

Masjid bermustaka lebih tua daripada masjid berkubah dan merupakan hasil dari akulturasi budaya lokal dengan budaya Islam. Contoh masjid bermustaka tertua di Indonesia adalah Masjid Agung Demak yang dibangun pada abad ke-15². Masjid bermustaka biasanya memiliki bentuk sederhana dan terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, atau batu. Masjid bermustaka tidak memiliki menara, tetapi menggunakan bedug atau kentongan sebagai alat panggil sholat. Masjid bermustaka juga sering menggunakan simbol-simbol lokal seperti naga, burung garuda, atau bunga teratai yang menunjukkan kearifan dan keselarasan dengan alam.

Selain dua gaya utama tersebut, arsitektur masjid di Indonesia juga mengalami perkembangan dan inovasi seiring dengan zaman. Beberapa masjid di Indonesia memiliki gaya arsitektur yang unik dan artistik yang mencerminkan kreativitas dan nilai seni para arsiteknya. Berikut adalah beberapa contoh masjid dengan arsitektur yang istimewa di Indonesia:

– Masjid Menara Kudus: Masjid ini dibangun pada tahun 1549 oleh Sunan Kudus, salah satu wali sanga yang menyebarkan Islam di Jawa³. Masjid ini memiliki menara setinggi 18 meter yang berbentuk seperti candi Hindu-Buddha dengan hiasan relief naga dan singa. Menara ini merupakan simbol toleransi antara agama-agama yang hidup berdampingan di Kudus.

– Masjid Baiturrahman: Masjid ini dibangun pada tahun 1879 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai ganti dari masjid lama yang dibakar saat Perang Aceh⁴. Masjid ini memiliki tujuh kubah besar dan delapan kubah kecil yang berwarna putih bersih. Kubah-kubah ini melambangkan tujuh lapis langit dan delapan pintu surga dalam Islam. Masjid ini juga memiliki pintu masuk yang besar dan bercelah-celah yang membiarkan cahaya masuk ke dalam masjid.

– Masjid Dian Al-Mahri: Masjid ini dibangun pada tahun 2006 oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid, seorang pengusaha wanita yang bermimpi membangun masjid megah⁵. Masjid ini memiliki lima kubah yang dilapisi emas murni yang berkilau di bawah sinar matahari. Kubah-kubah ini melambangkan lima rukun Islam. Masjid ini juga memiliki interior yang mewah dan indah dengan hiasan kristal, marmer, dan ukiran kayu.

– Masjid Al-Akbar Surabaya: Masjid ini dibangun pada tahun 2000 oleh pemerintah kota Surabaya sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial⁵. Masjid ini memiliki kubah utama yang berdiameter 27 meter dan tinggi 65 meter yang merupakan kubah terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal. Masjid ini juga memiliki menara setinggi 99 meter yang dilengkapi dengan lift dan lantai kaca yang menawarkan pemandangan kota Surabaya dari atas.

– Masjid Kubah Emas Depok: Masjid ini dibangun pada tahun 2001 oleh H. Mohammad Idris, seorang pengusaha asal Sumatera Barat yang ingin membangun masjid seindah Masjid Nabawi di Madinah⁵. Masjid ini memiliki empat kubah yang dilapisi emas murni dan dua menara setinggi 66 meter yang berbentuk seperti payung. Masjid ini juga memiliki arsitektur yang menggabungkan gaya Timur Tengah, Eropa, dan Indonesia, seperti jendela bergaya gothic, pintu bergaya Mughal, dan ornamen bergaya Minangkabau.

Sumber:
(1) Gaya Arsitektur Bangunan Masjid di Indonesia – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/17/090000179/gaya-arsitektur-bangunan-masjid-di-indonesia.
(2) Perkembangan Arsitektur Masjid di Indonesia dan Contohnya. https://www.arsitur.com/2017/03/perkembangan-arsitektur-masjid-di.html.
(3) 12 Masjid Tertua di Indonesia yang Bersejarah – Traveloka. https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/masjid-tertua-dan-bersejarah-di-indonesia-acc/29393.
(4) 5 Arsitektur Masjid Bersejarah di Indonesia yang Penuh Filosofi. https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/5-Arsitektur-Masjid-Bersejarah-di-Indonesia-yang-Penuh-Filosofi.
(5) Arsitektur Masjid di Indonesia Makin Artistik, Ini Istimewanya – detikHOT. https://hot.detik.com/art/d-6361024/arsitektur-masjid-di-indonesia-makin-artistik-ini-istimewanya.

Baca Juga: