Menu Tutup

Kisah Nabi Isa : Kelahiran, Mukjizat, Hingga Perjalanan Dakwahnya

Nabi Isa adalah salah satu nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil di Palestina. Ia memiliki banyak mukjizat dan keistimewaan, di antaranya adalah lahir tanpa ayah, menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta dan berbicara sejak bayi. Ia juga disebut Al-Masih, Ruhullah dan Kalimatullah. Kisah Nabi Isa dimulai dari kelahirannya yang ajaib hingga pengangkatannya ke langit oleh Allah.

Kelahiran Nabi Isa

Nabi Isa lahir dari rahim Maryam, seorang wanita suci yang merupakan anak perempuan dari Imran, seorang lelaki pilihan Allah dari keturunan Bani Israil. Maryam diasuh oleh Nabi Zakariya, yang juga merupakan pamannya. Maryam sering beribadah di tempat suci dan mendapat rezeki dari Allah secara langsung.

Suatu hari, Maryam dikunjungi oleh Malaikat Jibril yang menyampaikan kabar gembira bahwa ia akan melahirkan seorang putra yang bernama Isa. Maryam merasa heran karena ia belum pernah bersentuhan dengan laki-laki. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa ini adalah kehendak Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan kalimat “Kun” (jadilah).

Maryam pun menerima kabar tersebut dengan pasrah dan berlindung kepada Allah dari setan. Ia kemudian pergi ke tempat yang jauh untuk menyembunyikan kehamilannya. Ketika tiba saatnya melahirkan, ia merasakan sakit yang hebat dan bersandar pada pohon kurma. Allah memberinya kemudahan dengan menurunkan buah kurma dan air sungai untuk dimakan dan diminum.

Maryam melahirkan Nabi Isa di Baitullaham (Bethlehem), sebuah kota yang terletak sekitar 9,5 km di selatan Yerusalem. Tempat kelahiran Nabi Isa ini berarti tempat lahir. Ketika Nabi Isa lahir, Bani Israil sedang dijajah oleh bangsa Romawi.

Mukjizat Nabi Isa

Nabi Isa memiliki banyak mukjizat yang diberikan oleh Allah sebagai bukti kebenaran risalahnya. Di antara mukjizat-mukjizat tersebut adalah:

  • Berbicara sejak bayi. Ketika Maryam membawa Nabi Isa kembali ke kaumnya, mereka menuduhnya telah berbuat zina. Maryam tidak menjawab tuduhan tersebut, tetapi menunjuk kepada bayinya. Mereka merasa heran bagaimana bayi bisa berbicara. Lalu Nabi Isa berkata: “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi.”
  • Menghidupkan orang mati. Salah satu mukjizat Nabi Isa yang paling menakjubkan adalah menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Ia pernah menghidupkan seorang bernama Lazaro (Lazarus) yang sudah meninggal selama empat hari. Ia juga menghidupkan seekor burung tanah yang dibuatnya dari tanah liat dengan meniupnya.
  • Menyembuhkan orang buta dan berpenyakit kulit (kusta). Nabi Isa juga diberi kemampuan oleh Allah untuk menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang menderita penyakit kulit (kusta) dengan menyentuhnya. Ia juga bisa menyembuhkan orang sakit lainnya dengan doa dan izin Allah.
  • Mengetahui hal-hal ghaib. Nabi Isa juga memiliki ilmu ghaib yang diberikan oleh Allah sebagai bukti kebenaran risalahnya. Ia bisa mengetahui apa yang dimakan dan disimpan oleh orang-orang di rumah mereka. Ia juga bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada hari kiamat.

Perjalanan Dakwah Nabi Isa

Nabi Isa diangkat menjadi nabi dan rasul Allah pada usia 30 tahun. Ia ditugaskan untuk berdakwah kepada Bani Israil di Palestina dan membenarkan kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa sebelumnya. Ia juga membawa kitab baru yaitu Injil, yang berisi petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa.

Nabi Isa mengajak Bani Israil untuk menyembah Allah semata dan meninggalkan penyembahan berhala, dosa dan kesesatan. Ia juga mengkritik para ahli Taurat dan para pemimpin agama Bani Israil yang telah merubah dan menyelewengkan ajaran Taurat sesuai dengan kepentingan mereka sendiri.

Nabi Isa tidak sendirian dalam berdakwah. Ia memiliki 12 sahabat setia yang disebut Hawariyyun (para pembantu). Mereka adalah orang-orang yang percaya kepada risalah Nabi Isa dan bersedia membantunya dalam menyebarkan agama Allah.

Namun, tidak semua Bani Israil mau menerima dakwah Nabi Isa. Sebagian besar dari mereka menolak, memusuhi dan mencoba membunuhnya. Mereka merasa iri dan benci kepada Nabi Isa karena mukjizat-mukjizatnya. Mereka juga meragukan kelahirannya yang tanpa ayah dan menganggapnya sebagai anak haram atau anak Tuhan.

Pengangkatan Nabi Isa ke Langit

Karena permusuhan Bani Israil terhadap Nabi Isa semakin menjadi-jadi, maka Allah berkehendak untuk mengangkat Nabi Isa ke langit agar terhindar dari pembunuhan mereka. Allah membuat salah seorang sahabat Nabi Isa yang bernama Yudas Iskariot (Judas Iscariot) diserupakan dengan wajah Nabi Isa sehingga ia ditangkap oleh tentara Romawi atas laporan para pemimpin agama Bani Israil.

Yudas Iskariot kemudian disalib oleh tentara Romawi sebagai hukuman atas tuduhan bahwa ia adalah Al-Masih (yang diklaim sebagai raja Bani Israil) yang memberontak terhadap pemerintahan Romawi. Namun, sesungguhnya mereka tidak membunuh atau menyalib Nabi Isa, tetapi orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Nabi Isa sendiri telah diangkat oleh Allah ke langit dalam keadaan hidup.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa itu benar-benar dalam keraguan tentang siapa yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka; mereka tidak (pula) yakin bahwa mereka telah membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa’: 157-158)

Baca Juga: