Menu Tutup

Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah

Zakat, infak dan sedekah adalah tiga istilah yang sering kita dengar dalam konteks ibadah dengan harta. Namun, apakah kita sudah mengetahui perbedaan dan persamaan dari ketiganya? Berikut adalah penjelasan singkat tentang zakat, infak dan sedekah.

Zakat

Zakat berasal dari kata zakah yang berarti bersih, suci, subur dan berkembang. Secara istilah syariat, zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim untuk diberikan kepada orang-orang tertentu yang disebut mustahik. Mustahik adalah delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (memerdekakan budak), gharimin (orang yang terlilit hutang), fii sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah) dan ibnu sabil (orang yang sedang dalam perjalanan) 1.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang keempat dan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta mencapai nisab (batas minimal) dan haul (masa kepemilikan selama satu tahun). Zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat maal.

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan senilai 3,5 liter atau 2,5 kilogram bahan makanan pokok. Zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan memberikan makan kepada orang-orang miskin .

Zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta atau penghasilan yang dimiliki oleh seorang muslim selama satu tahun. Zakat maal meliputi zakat emas, perak, uang, perdagangan, pertanian, peternakan, hasil tambang, hasil laut dan harta temuan. Besaran zakat maal adalah 2,5% dari harta yang telah mencapai nisab dan haul .

Infak

Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh agama Islam. Secara istilah syariat, infak adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau penghasilan untuk menjalankan kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam .

Infak berbeda dengan zakat dalam hal sifat hukumnya. Infak tidak wajib seperti zakat, tetapi sunnah atau sukarela. Infak juga tidak mengenal nisab atau haul seperti zakat. Infak dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja tanpa batasan jumlah tertentu. Infak juga tidak terbatas pada delapan golongan mustahik seperti zakat. Infak dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan atau layak mendapatkannya .

Infak merupakan bentuk kepedulian sosial dan tanggung jawab moral seorang muslim terhadap sesama. Infak juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala serta keberkahan dari-Nya.

Sedekah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Secara istilah syariat, sedekah adalah pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada seorang muslim secara ikhlas dan sukarela tanpa ada paksaan atau imbalan .

Sedekah memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada zakat dan infak. Sedekah tidak hanya berupa harta atau uang, tetapi juga bisa berupa non materi seperti senyum, salam, doa, ilmu, nasehat, bantuan dan sebagainya. Sedekah dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala serta keberkahan dari-Nya.

Sedekah juga memiliki banyak manfaat bagi pemberi dan penerima. Manfaat sedekah antara lain adalah sebagai berikut :

  • Menambah rezeki dan kekayaan. Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-Hadid [57]: 11).
  • Menyembuhkan penyakit dan menghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda: “Obatilah penyakit kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi). Beliau juga bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
  • Mendapatkan perlindungan dari bencana dan musibah. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu dapat menolak tujuh puluh pintu bencana.” (HR. Baihaqi).
  • Mendapatkan kecintaan Allah SWT dan manusia. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 7). Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani).

Baca Juga: