Menu Tutup

Adab dengan Tetangga dalam Islam

Tetangga adalah orang-orang yang tinggal di sekitar kita dan memiliki hubungan yang dekat dengan kita. Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu yang harus kita penuhi sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian. Berikut ini adalah beberapa adab dengan tetangga dalam Islam beserta dalilnya:

1. Bersikap baik kepada tetangga

Salah satu adab dengan tetangga dalam Islam adalah bersikap baik kepada mereka, baik dengan ucapan maupun perbuatan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36)

Bersikap baik kepada tetangga dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memberi salam, menawarkan bantuan, memberi hadiah, menghormati hak-hak mereka, dan lain-lain.

2. Tidak mengganggu tetangga

Adab dengan tetangga dalam Islam yang kedua adalah tidak mengganggu tetangga dengan hal-hal yang dapat merusak ketenangan dan kenyamanan mereka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

لا يدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه

“Tidak akan masuk surga orang yang tidak memberi rasa aman kepada tetangganya dari gangguannya.” (HR. Bukhari)

Gangguan yang dimaksud dapat berupa suara bising, bau tidak sedap, sampah, asap, atau hal-hal lain yang dapat mengganggu indra penglihatan, penciuman, atau pendengaran tetangga.

3. Menjaga rahasia tetangga

Adab dengan tetangga dalam Islam yang ketiga adalah menjaga rahasia tetangga dan tidak menyebarkan aib atau keburukan mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أخيه ميتًا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)

Menjaga rahasia tetangga adalah bentuk dari menjaga kehormatan dan persaudaraan sesama muslim. Sebaliknya, menyebarkan aib atau rahasia tetangga adalah perbuatan yang tercela dan dapat menimbulkan permusuhan dan fitnah.

4. Menjenguk tetangga yang sakit

Adab dengan tetangga dalam Islam yang keempat adalah menjenguk tetangga yang sakit dan memberikan dukungan serta doa untuk kesembuhannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللَّهِ قَالَ مَلَكٌ تَبَارَكَ اللَّهُ وَتَبَارَكَ أُولُو الْبُيُوتِ وَتُبْتُمْ مُسْتَغْفِرِين

“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berkata: Semoga Allah memberkahi kamu dan memberkahi penghuni rumah ini, dan semoga kamu termasuk orang-orang yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi)

Menjenguk tetangga yang sakit adalah bentuk dari kasih sayang dan kepedulian sesama muslim. Dengan menjenguk tetangga yang sakit, kita dapat memberikan semangat, motivasi, dan harapan kepada mereka agar segera pulih dari penyakitnya.

5. Mengucapkan belasungkawa kepada tetangga yang berduka

Adab dengan tetangga dalam Islam yang kelima adalah mengucapkan belasungkawa kepada tetangga yang berduka karena kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

إِذَا مَاتَ ابْنُ الْعَبْدِ قَالَ اللهُ تعالى لِملائكته: قبضتم ولد عبدي؟ قالوا: نعم. قال: قبضتم ثمرة فؤاده؟ قالوا: نعم. قال: فماذا قال عبدي؟ قالوا: حمدك واسترجع. قال الله تعالى: ابنوا لعبدي بيتًا في الجنة وسموه بيت الحمد

“Apabila anak seorang hamba meninggal, Allah Ta’ala berfirman kepada para malaikat: Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku? Mereka menjawab: Ya. Allah berfirman: Apakah kalian telah mencabut buah hatinya? Mereka menjawab: Ya. Allah berfirman: Lalu apa yang dikatakan hamba-Ku? Mereka menjawab: Dia memuji-Mu dan bersabar. Allah berfirman: Bangunkanlah untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan namakanlah rumah pujian.” (HR. Tirmidzi)

Mengucapkan belasungkawa kepada tetangga yang berduka adalah bentuk dari simpati dan solidaritas sesama muslim. Dengan mengucapkan belasungkawa, kita dapat memberikan penghiburan, penenangan, dan doa kepada mereka agar diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah.

Baca Juga: