Menu Tutup

Apakah Shalat Tarawih Bisa Dilakukan 4 Rakaat Sekali Salam?

Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan setelah shalat isya hingga sebelum shalat subuh, dengan jumlah rakaat yang bervariasi antara 8, 11, 20, atau lebih. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tentang apakah shalat tarawih bisa dilakukan 4 rakaat sekali salam atau harus 2 rakaat sekali salam.

Pendapat pertama adalah bahwa shalat tarawih bisa dilakukan 4 rakaat sekali salam, asalkan dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 malam, sehingga jumlah rakaat keseluruhannya genap 8 rakaat. Pendapat ini mengikuti hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 rakaat sekali salam, kemudian 4 rakaat lagi sekali salam, lalu witir 3 rakaat. Pendapat ini juga didukung oleh beberapa ulama, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Imam Nawawi.

Pendapat kedua adalah bahwa shalat tarawih harus dilakukan 2 rakaat sekali salam, karena ini adalah tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih umum dan lebih kuat. Hadits yang menjadi dasar pendapat ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at”. Shalat tarawih termasuk shalat malam, sehingga harus mengikuti hukumnya. Pendapat ini juga didukung oleh beberapa ulama, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Ibnu Taimiyah.

Pendapat ketiga adalah bahwa shalat tarawih bisa dilakukan dengan cara apapun yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing. Ini karena shalat tarawih adalah sunnah yang tidak memiliki batasan yang pasti dalam jumlah rakaat atau cara melaksanakannya. Selama tidak bertentangan dengan syarat dan rukun shalat, maka shalat tarawih sah dan diterima oleh Allah. Pendapat ini bersifat toleran dan fleksibel terhadap perbedaan pendapat di kalangan umat Islam.

Dari ketiga pendapat di atas, tidak ada yang bisa dikatakan benar atau salah secara mutlak. Semua pendapat memiliki dalil dan argumentasi yang kuat dari sumber-sumber Islam yang terpercaya. Kita harus menghormati perbedaan dan bersikap adil terhadap semua pendapat. Kita juga harus mengutamakan persaudaraan dan persatuan di antara kita sebagai umat Islam.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang shalat tarawih.

Baca Juga: