Antioksidan sebagai Aditif Makanan dan Minuman: Jenis, Fungsi, Manfaat, dan Efek Samping

Pengertian Antioksidan dan Aditif

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kerusakan sel dan molekul dalam tubuh. Oksidasi adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron dari suatu zat ke zat lain, yang sering menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga cenderung bereaksi dengan molekul lain dan menyebabkan kerusakan. Antioksidan dapat memberikan elektron kepada radikal bebas tanpa menjadi tidak stabil, sehingga menetralisir efek buruknya.

Aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan kualitas, rasa, aroma, warna, tekstur, atau daya simpannya. Aditif dapat bersifat alami atau sintetis, dan harus memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Aditif tidak boleh mengubah nilai gizi atau sifat fungsional dari makanan atau minuman yang ditambahkan.

Jenis dan Fungsi Antioksidan sebagai Aditif

Antioksidan dapat digunakan sebagai aditif untuk mencegah makanan atau minuman dari proses oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi bau, busuk, berubah warna, atau kehilangan kandungan gizinya. Antioksidan juga dapat melindungi makanan atau minuman dari pengaruh cahaya, panas, udara, atau mikroorganisme yang dapat mempercepat proses oksidasi. Beberapa jenis dan fungsi antioksidan sebagai aditif adalah sebagai berikut:

  • Asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat adalah antioksidan alami yang banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama yang berwarna cerah. Asam askorbat dapat mencegah oksidasi vitamin A, vitamin E, dan asam lemak tak jenuh dalam makanan atau minuman. Asam askorbat juga dapat mencegah perubahan warna pada buah-buahan dan sayuran yang dipotong, daging yang diiris, atau jus buah yang disimpan. Selain itu, asam askorbat juga memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
  • Asam sitrat. Asam sitrat adalah antioksidan alami yang banyak terdapat dalam buah-buahan yang asam, seperti jeruk, lemon, atau limau. Asam sitrat dapat mengatur tingkat keasaman (pH) makanan atau minuman, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan. Asam sitrat juga dapat meningkatkan rasa asam dan segar pada makanan atau minuman, serta melarutkan kalsium yang dapat menyebabkan endapan atau kerak pada peralatan makan atau minum.
  • Asam eritrobat. Asam eritrobat adalah antioksidan sintetis yang merupakan turunan dari asam askorbat. Asam eritrobat memiliki fungsi yang sama dengan asam askorbat, yaitu mencegah oksidasi vitamin A, vitamin E, dan asam lemak tak jenuh dalam makanan atau minuman. Asam eritrobat juga dapat mencegah perubahan warna pada daging yang diolah, seperti sosis, ham, atau bakso. Asam eritrobat biasanya digunakan bersama dengan nitrit, yang merupakan pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
  • Asam propionat. Asam propionat adalah antioksidan sintetis yang merupakan turunan dari asam asetat. Asam propionat dapat mencegah pembentukan aflatoksin, yaitu racun yang dihasilkan oleh jamur yang dapat tumbuh pada makanan yang mengandung karbohidrat, seperti roti, kue, atau sereal. Asam propionat juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri asam laktat yang dapat menyebabkan rasa asam atau bau pada makanan. Asam propionat biasanya digunakan dalam bentuk garam, seperti kalsium propionat atau natrium propionat.
  • Asam benzoat. Asam benzoat adalah antioksidan sintetis yang merupakan turunan dari asam karboksilat. Asam benzoat dapat mencegah pertumbuhan ragi, jamur, dan bakteri yang dapat menyebabkan fermentasi atau pembusukan pada makanan atau minuman. Asam benzoat juga dapat meningkatkan rasa manis dan aroma pada makanan atau minuman, serta menghambat reaksi Maillard, yaitu reaksi yang menyebabkan perubahan warna dan rasa pada makanan yang dipanaskan. Asam benzoat biasanya digunakan dalam bentuk garam, seperti natrium benzoat atau kalium benzoat.
Baca Juga:  Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya: Penjelasan Lengkap dan Rinci

Manfaat dan Efek Samping Antioksidan sebagai Aditif

Antioksidan sebagai aditif memiliki manfaat untuk menjaga kualitas, rasa, aroma, warna, tekstur, atau daya simpan makanan atau minuman. Antioksidan juga dapat melindungi makanan atau minuman dari kerusakan akibat oksidasi, cahaya, panas, udara, atau mikroorganisme. Selain itu, antioksidan juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti meningkatkan sistem kekebalan, mencegah kanker, penyakit jantung, atau penuaan dini.

Namun, antioksidan sebagai aditif juga dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Alergi. Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap antioksidan tertentu, seperti asam benzoat, asam propionat, atau asam eritrobat. Gejala alergi yang mungkin timbul adalah gatal, ruam, bengkak, sesak napas, atau syok anafilaksis. Jika mengalami gejala alergi, segera hentikan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung antioksidan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.
  • Gangguan pencernaan. Beberapa antioksidan, seperti asam sitrat, asam propionat, atau asam benzoat, dapat mengganggu keseimbangan pH dalam lambung atau usus, sehingga menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, atau sakit perut. Jika mengalami gejala gangguan pencernaan, kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung antioksidan tersebut dan minum air putih yang cukup.
  • Gangguan metabolisme. Beberapa antioksidan, seperti asam eritrobat, asam propionat, atau asam benzoat, dapat mengganggu metabolisme zat gizi dalam tubuh, seperti vitamin B12, folat, atau zat besi, sehingga menyebabkan gejala seperti anemia, lemah, pusing, atau mudah memar. Jika mengalami gejala gangguan metabolisme, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat gizi tersebut dan konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga:  Apa saja isi parcel lebaran yang menarik dan bermanfaat?

Kesimpulan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kerusakan sel dan molekul dalam tubuh. Antioksidan dapat digunakan sebagai aditif untuk mencegah makanan atau minuman dari proses oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi bau, busuk, berubah warna, atau kehilangan kandungan gizinya. Antioksidan juga dapat melindungi makanan atau minuman dari pengaruh cahaya, panas, udara, atau mikroorganisme yang dapat mempercepat proses oksidasi. Beberapa jenis dan fungsi antioksidan sebagai aditif adalah asam askorbat, asam sitrat, asam eritrobat,

Sumber:
(1) 75 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi dan Manfaatnya. https://halosehat.com/makanan/makanan-sehat/makanan-yang-mengandung-antioksidan.
(2) Daftar 27 Makanan Tinggi Antioksidan dan Jenis Kandungannya – Lifepal. https://lifepal.co.id/media/makanan-tinggi-antioksidan/.
(3) Jenis Zat Aditif pada Makanan, Kegunaan dan Efek Sampingnya. https://www.alodokter.com/memahami-zat-aditif-pada-makanan-kegunaan-serta-efek-sampingnya.
(4) Beberapa Makanan Tinggi Antioksidan dan Jenisnya – Alodokter. https://www.alodokter.com/beberapa-makanan-tinggi-antioksidan-dan-jenisnya.